Bahaya Ibadah Tanpa Ilmu

Bahaya Ibadah Tanpa Ilmu

Allah SWT Telah menetapkan segala sesuatu diatas muka bumi ini selalu di dasari dengan ilmu, entah itu perkara duniawi, terlebih lebih perkara akhirat. sebagaimana dikatakan imam Syafi'i:

مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا مَعًا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ

Artinya:

"Barang siapa menginginkan dunia, maka hendaklah ia dengan ilmu; barang siapa menginginkan akhirat, maka hendaklah ia dengan ilmu; dan barang siapa menginginkan keduanya, maka hendaklah ia dengan ilmu."

Maka Ketika beribadah kepada Allah SWT pun, hendaknya kita dasari dengan ilmu dan jangan kita beribadah asal asalan, karena ibadah yang tidak didasari ilmu lebih banyak rsaknya dari pada benernya, sebagaimana dikatakan oleh Khalifah umar bin abdul aziz:

مَنْ عَمِلَ عَلَى غَيْرِ عِلْمٍ، كَانَ مَا يُفْسِدُهُ أَكْثَرَ مِمَّا يُصْلِحُهُ

Artinya:

"Barang siapa beramal tanpa ilmu, maka amal yang dia lakukan rusaknya lebih banyak dari pada benernya."

    Dan diceritakan didalam kitab manhajussawi, bahwasanya ada seorang pemuda yang sangat rajin dalam beribadah, dan sungguh-sungguh dalam ibadahnya dan suatu Ketika dia membeli keledai betina, akan tetapi setelah dia membeli keledai tersebut dia tidak pernah menggunakannya bekerja, sampai orang disekitar dia menanyakan sebab dia tidak menggunakan keledai tersebut untuk bekerja, maka pemuda ini menjawab: “aku membeli kledai ini dan tidak ku gunakan beklerja karena tujuanku membelinya hanya untuk menjaga kemaluan ku dari pada berzina”. sedangkan pemuda ini tidak tau akan keharaman mendatangi melampiaskan nafsu kepada hewan.

    Demikianlah bahaya nya ibadah jika tidak didasari oleh ilmu, bahkan orang orang dulu saking banyak nya orang-orang berilmu dikalangan mereka, sampai sayyidina Umar bin Khattab mengatakan bahwa: “tidak para penjual atau para pembeli yang ada di pasar-pasar kami ini kecuali mereka berilmu, sebab jika mereka tidak berilmu dikhawatirkan mereka melakukan transaksi riba sedangkan mereka tidak tau akan keharaman riba”

Dan didalam suatu Riwayat dari sahabat Ibnu Mas’ud disebutkan:

مِنِ اقْتِرَابِ السَّاعَةِ أَنْ يُصَلِّيَ خَمْسُونَ نَفْسًا لَا يُقْبَلُ لِأَحَدِهِمْ صَلَاةٌ

Artinya:

"ketika mendekati terjadinya hari kiamat adalah diantar lima ratus orang yang shalat, tidak ada diantara mereka yang shalatnya diterima”

    Tidak diterima shalatnya mereka karena banyak diantara mereka mengerjakan shalat tanpa memperhatikan hak-hak shlat, tanpa memperhatikan rukunnya, tanpa memperhatikan syarat sahnya. Maka hal ini terjadi karena kitadaan ilmu pada diri mereka, bahkan pada zaman kita sekarang pun banyak kita temukan orang yang shalat tapi hanya sekedar shalat, tanpa memperhatikan hak-hak shalat…

    Semoga Allah SWT menmberikan kita ilmu yang bermanfaat, ilmu yang barokah, sehingga kita beribadah kepada Allah SWT dengan baik dan benar sesuai tuntunan syariat islam. Amiin

Location:

Berbagi :