Tausiah dan Pidato Tentang Keutamaan Al-Qur'an
Tausiah atau Pidato Tentang Keutamaan Al-Qur'an
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْحَنَّانِ الْمَنَّانِ الّذِيْ أَنْزَلَ إِلَيْنَا الْقُرْانَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ شَهَادَةً تُنْجِيْنَا يَوْمَ الْمِيْزَانِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَان وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْمِيْزَانِ. أَمَّابَعْدُ
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Al-Qur’an Adalah Firman Allah SWT yang di turnkan kemuka bumi ini sebagai petunjuk bagi ummat manusia, dan sebagi mukjizat nabi besar Muhammad SAW yang akan kekal sampai hari kiamat kelak, disamping sebagai petunjuk bagi ummat manusia, Al-Qur’an juga memiliki Fadhilah yang sangat besar dan mulia bagi orang yang mempelajarinya, membacanya, dan mendengarnya. dan diantara kemuliaan Al-Qur'an sebagaimana di sebutkan dalam Hadits:
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ عِبَادَةِ أُمَّتِي تِلَاوَةُ الْقُرْآنِ
Artinya : Rasulullah SAW bersabda: ibadah ummatku yang paling afdhol (utama) Adalah membaca Al-Qur’an
Al-Imam Sufyan Atsauri ditanya, manakah yang paling dia sukia antara seserorang yang pergi berperang atau belajar Al-Qur’an ? maka beliau menjawab orang yang belajar Al-Qur’an lebih dia cintai, karena Nabi bersabda :
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
Artinya : Sebaik-baik kalian Adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengamalkannya
Disamping itu, Al-Qur'an juga sebagai benteng yang akan melindungi kita dari mara bahaya jika di istiqomahkan di baca, sebagai disebutkan di oleh sahabat Ubay:
اَلْحُصُونُ ثَلَاثَةٌ: اَلْمَسْجِدُ حِصْنٌ، وَذِكْرُ اللّٰهِ حِصْنٌ، وَقِرَاءَةُ الْقُرْآنِ حِصْنٌ
Artinya : Benteng / pelindung itu ada tiga macam: Masjid, Zikir kepada Allah, dan Al-Qur’an
Barang siapa yang istiqomah membaca Al-Qur’an setiap hari maka dia tidak akan dicatat sebagai orang yang lalai dari ibadah, tidak dicatat sebagai orang yang lalai dari Allah minmal sepuluh ayat per hari, sebagaimana disebutkan di dalam Hadits:
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَامَ بِعَشْرِ آيَاتٍ لَمْ يُكْتَبْ مِنَ الْغَافِلِينَ
Artinya : Rasulullah SAW bersabda: barang siapa membaca sepuluh ayat dari Al-Qur’an, maka dia tidak citatat sebagi orang lalai
Adapun pemahaman yang bis akita ambil dari hadits ini Adalah orang yang tidak bisa membaca 10 ayat dari Al-Qur’an maka dia termasuk dari pada orang orang yang lali dari mengingat Allah.
Membaca al-Qur’an Adalah ibadah paling utama untuk mendekat kepada Allah Sebagaimana dicertiakan bahwasanya imam Ahmad rahimahullaah bermimpi berjumpa dengan Allah, lalu imam Ahmad bertanya kepada Allah:
يَا رَبِّ، مَا أَفْضَلُ مَا تَقَرَّبَ بِهِ الْمُتَقَرِّبُونَ إِلَيْكَ؟ قَالَ: بِكَلَامِي يَا أَحْمَدُ. فَقُلْتُ: بِفَهْمٍ أَوْ بِغَيْرِ فَهْمٍ؟ قَالَ: بِفَهْمٍ وَبِغَيْرِ فَهْمٍ.
Artinya : Ya Allah Apakah ibadah yang paling utama untuk mendekat kepada-Mu ? maka Allah berfirman: dengan Kalam-Ku (Al-Qur’an) wahai Ahmad, lalu imam Ahmad bertannya: dengan memahaminya atau tidak Ya Allah ? Lalu Allah SWT berfirman: Dengan Faham dan tidak Faham.
Posting Komentar untuk "Tausiah dan Pidato Tentang Keutamaan Al-Qur'an"