Catatan Kajian Di Masjid Baitul Ishlah ABR 22 Desember 2024
Berikut adalah rangkuman dari kajian rutin KH. Abdurrouf bin sirojuddin Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ilmi Wassuluk dan Majelis Alya' di Masjid Baitul Ishlah ABR Gresik Jawa Timur pada tanggal 22 Desember 2024
1. Membantu perkembangan agama Islam
Perkembangan dan penyebaran agama islam tidak cukup dengan ulama saja, perlu dukungan dari pihak-pihak lain. Mari kita niatkan hidup, jiwa, waktu, harta kita untuk memperjuangkan agama. Rasulullah ﷺ mempunyai 124 ribu sahabat yang mendukung penyebaran agama islam. Setiap sahabat memberikan dukungan sesuai dengan kadar dan kemampuan masing-masing.
Sayyidah Khodijah Radhiallahu ‘Anha membantu dan mendukung penyebaran islam dengan hartanya. Sayyidina Bilal bin rabah Radhiallahu ‘Anhu berperan sebagai muadzin. Sayyidina Kalid bin Walid Radhiallahu ‘Anhu menjadi pemimpin pasukan di medan perang. Yang memiliki bergelar Saifullah (pedangnya Allah). Sayyidina Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu 3 tahun bersama Nabi meriwayatkan hadis kurang lebih 5000.
2. Jadilah seperti yang diarahkan Rasulullah ﷺ
Rasulullah ﷺ memberi kita pilihan untuk menjadi salah satu diantara empat. Rasulullah ﷺ bersabda :
كُنْ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا أَوْ مُسْتَمِعًا أَوْ مُحِبًّا وَلَا تَكُنْ خَامِسًا فَتَهْلِكَ . رواه البيهقي
Artinya: "Jadilah engkau orang yang berilmu, atau orang yang menuntut ilmu, atau orang yang mau mendengarkan ilmu, atau orang yang mencintai ilmu. Dan janganlah engkau menjadi orang yang kelima, maka kamu akan celaka” (HR. Baihaqi).
Rasulullah ﷺ memerintahkan umatnya menjadi ‘Alim (orang berilmu, guru, pengajar, ustadz, kyai). Jika belum sanggup, jadilah Muta’allimaan (orang yang menuntut ilmu, murid, pelajar, santri) atau menjadi Mustami’in (pendengar yang baik). Jikalau tidak bisa juga, paling tidak menjadi Muhibbin (pecinta ilmu), pecinta majelis ilmu.
Kemudian Rasulullah ﷺ menegaskan, jangan jadi orang yang kelima, yaitu orang yang tidak menjadi ‘Alim, tidak menjadi penuntut ilmu, tidak mendengar ilmu dan tidak menjadi pecinta ilmu. Maka celakalah golongan kelima ini.
3. Kisah masjid Ummul Khair
Ada seorang raja yang membangun masjid dengan harta kekayaannya sendiri dan tidak mau menerima bantuan orang lain. Di saat tertidur si raja bermimpi bahwa nama masjid yang sudah terpasang dirubah menjadi nama Ummul Khoir.
Maka raja mencari wanita yang bernama Ummul Khoir. Setelah dicari di seluruh negeri, ketemulah wanita tersebut. Raja bertanya apa yang telah disumbangkan oleh Ummul Khoir pada pembangunan masjid. Jawaban wanita itu adalah dia telah memberikan air minum pada keledai yang kehausan saat mengangkut bahan bangunan untuk pembangunan masjid tersebut.
Dari kisah ini marilah kita berikan semua jiwa, raga, harta dan waktu untuk kepentingan agama, untuk perjuangan agama.
4. Memelihara Kucing, tapi suka mengotori rumah tetangga.
kucingnya tidak salah dan tidak terkena hukum. Namun pemilik harus berusaha jangan sampai kucing kita mengganggu tetangga. Ada Hadist perintah untuk memuliakan tetangga. Meski tetangga kita non muslim. Kalau dia sakit kita jenguk, kalau dia meninggal kita ta’ziyahi.
وَللهُ لَا يُؤْمِنُ وَللهُ لَا يُؤْمِنُ وَللهُ لَا يُؤْمِنُ قِيْلَ وَ مَنْ يَا رَسُلَ اللهِ قَالَ الَّذِي لَا يَاْمَنُ جَارُهُ بِوَائِقِهِ .
Artinya: “Demi Allah, tidak sempurna imannya, demi Allah tidak sempurna imannya, demi Allah tidak sempurna imannya.” Rasulullah saw. ditanya “Siapa yang tidak sempurna imannya wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Seseorang yang tetangganya tidak merasa aman atas kejahatannya.” (HR Al-Bukhari 6016).
Nabi ﷺ mengulanginya sebanyak tiga kali. Hal ini menunjukkan betapa kerasnya peringatan ini. Agar tidak berbuat buruk kepada tetangga.
5. Suami dimarahi sang istri
Pertengkaran dalam rumah tangga adalah perkara yang wajar. Karena memang wataknya orang itu berbeda-beda. Namun suami yang baik adalah yang ketika istri marah, dia tidak membalasnya dengan marah. Jika istri sedang marah, maka suami hendaknya diam. Karena jika suami ikut marah, maka pertikaian akan tambah besar. Ibarat api yang bertemu dengan api. Oleh karena itu jadilah air, sehingga bisa memadamkan api tersebut. Nabi ﷺ bersabda :
لَا تَغْضَبْ، وَلَكَ الْجنَّةُ
Artinya: "jangan marah, maka bagimu surga.”(HR. Thabrani 2353)
Sabar dalam menghadapi istri bisa mendatangkan kemuliaan.
6. Hukum Seorang imam shalat yang lupa mandi junub ?
Jika ada imam yang lupa mandi junub, maka sang imam tidak perlu mengumumkan bahwa sholatnya tidak sah. Namun cukup diam, dan sang imam sajalah yang wajib mengulangi sholat. Adapun makmum tidak wajib mengulang, karena batalnya dari perkara yang tidak nampak. Dan sholatnya makmum semuanya sah, kecuali jika makmum mengetahui batalnya imam.
و الله أعلم بالصواب
Pencatat / Perangkum : Bapak Rudy Tcandra (Skretaris Majelis Alya')
Posting Komentar untuk " Catatan Kajian Di Masjid Baitul Ishlah ABR 22 Desember 2024"